Kamis, 09 Juni 2011

Kepada kamu

DISCLAIMER :
Tulisan ini dibuat oleh seorang teman saya ketika dia SMA, yg inisialnya saya sertakan di bawah posting ini. karena mungkin saat itu dia tengah mengalami gejolak kawula muda, biasalah namanya juga anak muda. Jadi saat itu dia menulis puisi ini, lalu dishare via notes facebook sampai akhirnya selesailah masalahnya dan dia pun menghapus notes ini. karena saya suka dengan gaya tulisannya, maka akhirnya puisi ini saya repost di blog...
Harapan saya semoga orang-orang yang membaca puisi ini tidak salah sangka terhadap saya dengan menganggap saya lagi galau, tidak, tidak sama sekali. saya me-repost ini dengan kesadaran sepenuhnya bahwa saya ingin mengabadikan apa yang ditulis oleh teman saya tersebut, mengingat orangnya kocak dan serius, maka kejadian dia menulis hal seperti ini menjadi sangat menarik di mata saya :) . dan disclaimer ini juga dibuat supaya tidak banyak lagi orang-orang yang salah sangka terhadap saya, menganggap saya lagi galau atau apalah. Percayalah, saya ini lelaki sejati, tidak mudah galau :p



----------------------------------------------------------------------------------
Kepada kamu,
dengan penuh kebencian.

Aku benci jatuh cinta. aku benci merasa senang bertemu lagi denganmu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak. selalu menebak-nebak. aku benci deg-degan menunggumu online. dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. mudah-mudahan itu benar.

Aku benci terkejut melihat sms-mu muncul di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku katakan, ucapkan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa kehilangan kamu. aku benci berada dalam posisi seperti itu. tapi, aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. cukup begini saja.

Aku benci mengingat wajahmu diwaktu sholat. diwaktu yang seharusnya hanya milikku berdua dengan Sang Pencipta, bayanganmu hadir dikala ruku' dan sujudku sebagai orang ketiga. Ya Allooh, ampuni hambaMu yang lemah ini.

Aku benci ketika logika-ku bersuara dan mengingatkan, 'hey! ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,' harus dimentahkan oleh hati yang berkata, 'jangan hiraukan logikamu.'

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. demi Allooh, aku benci jatuh cinta kepadamu. karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini, di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…

Aku takut sendirian..
------------------------------------------------------------------------------------

Hai kamu nun jauh disana, adakah kamu membaca surat ini ???

(FRR)

Tidak ada komentar: