"Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yang tenteram jiwa padanya, dan tenteram pula dalam hati. Dan dosa itu adalah apa-apa yang syak dalam jiwa, dan ragu-ragu dalam hati, meski orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan membenarkanmu." (H.R Muslim)
Hati bicara tanpa kata, menjawab tanpa suara, dan sering menyengat tanpa terlihat. Tapi ia terasa. Sebab, dari sanalah banyak tindakan dan perilaku kita mengambil kiblatnya. Dari sana amal-amal dan segala proses kehidupan kita menapakkan pijakannya berupa niat dan tekad. Maka Rasulullah menggambarkan, bahwa hati adalah raja yang mengatur seluruh tindakan kita. Apabila hati kita baik,, maka kita akan senantiasa melakukan hal-hal yang baik dan terpuji. Tapi, apabila hati kita kotor,, akan banyak tindakan dan perilaku kita yang membuat orang lain tidak senang.
Pada dasarnya, nurani setiap manusia adalah bersih dan suci. Apabila seseorang terbiasa menggunakan nuraninya, maka ia akan mudah untuk menggunakannya di saat-saat sulit (saat terdesak). karena orang yang tidak terbiasa menggunakannya pada saat akalnya masih sehat (maksudnya tidak terdesak) akan sulit untuk menemukannya dan mengira suara-suara busuk yang menjerat dan menyiksa hati nurani sebagai suara hati nuraninya. Jadi yang akan ia lakukan biasanya adalah perbuatan2 yang tidak terpuji.
setiap dosa yang kita buat pada awalnya akan menjadi setitik noda hitam di hati kita. namun, jika kita terus berbuat dosa, tanpa sadar titik2 itu akan menutupi seluruh hati kita dan membuat hati kita menjadi hitam legam yang tidak bisa membedakan yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Kalau sudah begini, kata Ibnul Jauzi: 'hukuman terberat atas suatu dosa adalah perasaan tidak berdosa'.
maka jika kita melakukan suatu perbuatan dosa, tetapi hati kita tidak menyadarinya bahwa itu adlah perbuatan dosa, inilah yang berbahaya... bisa jadi kita tidak disadarkan di dunia bahwa yang kita kerjakan adalah dosa, tetapi setelah kita mati, ada azab Allah yang sangat dahsyat menanti kita akibat perbuatan yang kita lakukan. Na'udzubillah min dzalik.
Jadi, mari kita menjadi orang yang selalu mendekatkan diri pada Allah dan selalu mensucikan jiwa kita. Dengan cara selalu menjauhi hal-hal yang syubhat, senantiasa melatih otot syukur, dan meningkatkan amalan ibadah sunnah kita. Alhamdulillah jadi juga ini postingan berikutnya. Mohon maaf kepada para penggemar yang udah lama nunggu postingan baru. Walaupun sedikit semoga bermanfaat ! (dikutip dari tulisan Salim A. Fillah dengan banyak perubahan)
Haadanallahu wa iyyakum ajma'in.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar